Nurul Imaniar. (Foto : Mochamad Ridwan) |
JAKARTA, AKTIFLAB.com
-- Menjadi juara lomba lari adalah keahlian Nurul Imaniar. Meski ia sedang
fokus menekuni profesinya sebagai atlet lari, cita-citanya adalah menjadi
business woman.
Di antara tahun 2010 dan 2012 saja Nurul sudah sering
mendapatkan gelar juara I di tingkat nasional, maupun internasional. Kalaupun
sedang tidak menjadi juara, Nurul pasti mendapatkan gelar juara II.
Selain itu
Nurul juga masih memegang rekor di kejuaraan junior dunia di Barcelona saat
lomba lari 100 meter dan rekor 60 meter remaja junior di tongkat nasional. Menariknya, asal mula Nurul menjadi atlet lari adalah karena
ketidaksengajaan.
Nurul yang awalnya merupakan peserta cabang badminton untuk
PORSENI tingkat SD terpaksa mengikuti lomba lari juga. “Waktu itu ada kejuaraan
lari 60 meter atau 80 meter. Waktu itu teman saya sakit. Karena satu sekolah,
‘gantiin dong, daripada sekolah kita malu.’ Yaudah, ikut. Pas di situ ternyata
juara satu. Dari daerah ada seleksi juga, alhamdulillaah juara dan dibawa ke
Yogyakarta,” ungkapnya.
Nurul yang mendapatkan gelar juara saat ikut kejuaraan di
Yogyakarta kemudian terpilih untuk dipanggil oleh PELATNAS sampai akhirnya
bersekolah di SMA atlet Ragunan, Jakarta. Pengalamannya bersekolah di sana
telah membentuknya menjadi atlet professional yang gigih dan dispiplin.
Baginya, kesempatan yang ia dapatkan saat itu hingga
sekarang ini adalah kesempatan yang langka. Karena itu ia menyadari pentingnya
fokus saat berlatih dan saat mengikuti setiap kejuaraan nasional maupun
internasional.
“Udah ninggalin sekolah, ninggalin keluarga, buat apa lagi kalo
nggak fokus. Jadi target lo apa, jadi harus bener-bener tercapai dengan usaha
yang memang kerja keras,” tambahnya.
Cita-citanya menjadi pengusaha memang belum bisa dimulai,
tetapi Nurul tetap memegang mimpinya itu. Nurul merasa bahwa ia tetap harus
bisa menciptakan sumber mata pencaharian sendiri karena menurutnya, menjadi
atlet bukanlah pekerjaan, tetapi sekedar jalan untuk mengharumkan nama
Indonesia. Karena itu pula Nurul memanfaatkan kesempatannya untuk hanya berfokus
menjadi atlet lari selama ia masih memiliki kesempatan.
“Fokusnya nggak bisa bercabang sih, masih. Walaupun kuliah
tapi tetap, dunia aku tuh lapangan. Di luar sana mungkin ngeliat mall seneng
ya, tapi kalo udah masuk ke lapangan, merasa tenang. Lebih senengnya di
lapangan walaupun hanya sendiri duduk kaya gini aja udah tenang banget,”
ucapnya sambil menyapu pandangan ke lapangan lari.
Jika banyak temannya yang mengkhawatirkan dan mempertanyakan
panasnya matahari saat berlari, Nurul hanya menjawab sambil tertawa, “Bagus
dong, biar kulitnya eksotis. Becanda kaya gitu aja.”
Nurul pun berharap agar dirinya bisa terus bersabar dan
bersyukur atas segala sesuatu. Untuk prestasi, Nurul berpesan kepada dirinya sendiri
untuk tidak cepat puas. “Karena targetnya masih jauh di sana. Bahkan kalo bisa
sampe lolos (juara) dunia,” tutupnya dengan semangat.
Reporter: Mochamad Ridwan
Editor: Ratna Saraswati