Tuti Alfiani. (Foto : Mochamad Ridwan). |
JAKARTA, AKTIFLAB.com -- Berkat kerja keras dan
idealismenya, Tuti Alfiani bisa membagi waktu antara mengerjakan skripsi,
berbisnis, dan berorganisasi—tiga hal yang jarang bisa dilakukan berbarengan.
Tuti yang
saat ini sedang berbisnis minuman bubble
bersama kakaknya pun awalnya memiliki keraguan. Tapi nyatanya sampai saat ini
Tuti bisa dengan lancar menjalaninya, bahkan ia tidak hanya berbisnis minuman bubble. “Di Bekasi sebenernya ada usaha
minuman bubble, cuma bukan sebagai pengelola utamanya. Karena posisinya masih
sibuk kuliah, gak sesuai waktunya, jadi pengelola utama itu masih kakak. Selain
itu gue juga jual powerbank, baju,
pulsa..apa lagi ya. Kadang freelance
juga di Kompas Gramedia Interviewers,” jelas Tuti penuh semangat.
Di antara
kegiatan berbisnisnya, Tuti yang saat ini kuliah di Universitas Negeri Jakarta
jurusan Manajemen Pendidikan juga aktif berorganisasi di BEM Universitas
menjabat Staff Advokasi Mahasiswa. Tuti yang awalnya tidak ingin terlibat
terlalu jauh dalam dunia organisasi mahasiswa dan ingin fokus belajar pun
berubah pikiran.
“Mungkin panggilan jiwa karena gue tuh orangnya hobi
bersosialisasi kali ya. Bisa berorganisasi, bisa saling bantu, atau kita bisa
minta bantuan. Pokoknya kompleks. Terus berpikiran, organisasi itu tempat
praktek kita, laboratorium utama kuliah, terutama buat anak MP (Manejemen
Pendidikan). Kalo di MP ka nada proses perencanaan, pelaksanaan,
pengorganisasian, segala macem,” terangnya.
Tidak
berhenti di situ, Tuti pun masih memiliki rencana lain yang akan menuntut lebih
banyak waktu dan tenaganya, “Kalo bidang akademik sih pasti ya ngelanjutin
skripsi, karena itu amanat dari orangtua. Jangan sampe nunda-nunda waktunya,
biar bisa berkarya aja. Organisasi itu nggak cuma di kampus aja. Mungkin nanti
terlepas dari kampus kita harus punya organisasi yang emang membawa manfaat
buat orang-orang. Entah kita bikin sendiri atau ikut organisasi lain.”
“Kalo dari
non akademiknya, yaudah, paling pengen mendalami dunia bisnis. Usaha gitu.
Karena passion gue selain di
pendidikan emang bisnis dan keinginan gue pengen punya outlet sendiri. Keinginan sih pengen punya outlet yang menampung kerajinan-kerajinan, karena kan kerajinan itu
gak mungkin dikerjain sendiri. Ya jadi kita bisa memberdayakan orang banyak.
Ibaratnya kita juga bekerja, orang lain juga bisa bekerja. Gitu,” jelas
perempuan yang bercita-cita menjadi pendidik ini.
Reporter :
Mochamad Ridwan
Editor :
Ratna Saraswati