Irene Alisjahbana. (Foto : Mochamad Ridwan)
JAKARTA, AKTIFLAB.com -- Sebagai pelajar sekaligus atlet lari, Irene Alisjahbana hanya berusaha melakukan yang terbaik. Dengan tanggung jawab penuh terhadap kedua kegiatannya itu, Irene Alisjahbana berhasil mencetak beberapa prestasi membanggakan.

Perempuan yang biasa dipanggil Irene ini mulai memasuki dunia atletik karena kebetulan. Irene yang sebelumnya hanya menyukai ice skating sebagai kegiatan olahraga dilihat memiliki bakat untuk dunia atletik oleh guru olahraganya di SMAN 8. Saat itu lah Irene mulai diajak latihan dan mengikuti kejuaraan-kejuaraan atletik hingga akhirnya mengikuti Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) cabang atletik di tahun 2012.

Diawali dengan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN); Irene kini sudah pernah mendapatkan 3 medali emas di kejuaraan 100 meter, 200 meter, dan 4x100 meter di Senayan antar provinsi; juara 1 100 meter Kejuaraan Nasional (Kejurnas) 2013; dan juara 1 200 meter Kejurnas Junior 2013.

Soal kehidupan atlet yang kurang dihargai, Irene tidak terlalu memusingkan, “Nggak apa-apa. Udah bangga sendiri bisa membawa nama Indonesia cukup sih sebenernya,” jelasnya.

Selain berprestasi di bidang atletik, Irene sebenarnya pernah juga mendapatkan juara 2 di engEnglish Speech diSoutheast  Asian English Olympics 2012 dan Best Humorous Speech di kompetisi yang sama.

Irene , yang merupakan cucu dari sastrawan dan ahli tata bahasa Indonesia Sutan Takdir Alisjahbana ini memang juga menyukai dunia bahasa. Namun kesukaannya menyusun kata-kata hanya dituangkan dalam buku yang akan ia baca sendiri dan dalam pidato-pidatonya, walaupun kini Irene tidak lagi mengikuti kompetisi-kompetisi pidato.

Soal cita-citanya, Irene mengaku belum tahu ingin menjadi apa saat dewasa nanti. Untuk saat ini Irene yang sedang mengincar jurusan Teknik Sipil pun merasa lebih perlu fokus ke dunia atletiknya karena ingin memecahkan rekor 12 detik untuk lari 100 meter, sambil menunggu pengumuman kelulusan SMA.

Reporter: Mochamad Ridwan
Editor: Ratna Saraswati