Syah Reza dan "Batik Guyon". (Foto : Mochamad Ridwan). |
JAKARTA, AKTIFLAB.com
-- Semakin banyak anak muda yang memiliki segudang aktivitas, salah satunya
adalah Syah Reza, atau biasa dipanggil Eja. Selain berkuliah jurusan Ekonomi
Bisnis di Unisadhuguna Business School, Eja juga sudah mulai menekuni bisnis bersama
beberapa temannya, hobi freediving, street workout, menjadi vokalis, dan
membuat lagu.
Dari berbagai kegiatan yang ia lakukan, Eja sebenarnya lebih
memfokuskan diri ke bisnisnya, yaitu menjual softcase perangkat gadget sambil
melestarikan warisan budaya tradisional Indonesia dengan menggunakan batik
sebagai bahan dasar softcase-nya.
Bisnis yang ia namakan Batik Guyon ini ia mulai ketika
mengikuti business camp di kampusnya. Business camp ini diadakan oleh para dosen
untuk membantu mengembangkan potensi bisnis para mahasiswa.
“Dari sekian kelompok yang udah dibentuk, alhamdulillah
kelompok gue yang menang. Dengan konsep kita softcase laptop untuk dibalut
dengan batik gitu. Nggak ribet juga konsepnya, seperti bantal. Anak jaman
sekarang nggak mau ribet gitu ya, dari situ akhirnya berkembang sampai
sekarang,” tambahnya.
Melalui bisnis ini, Eja dan teman-temannya berharap agar
anak muda dan masyarakat pada umumnya paham bahwa batik tulis yang asli pasti memiliki
harga yang mahal karena proses pembuatannya rumit dan memakan banyak waktu.
Eja yang pernah membawa Batik Guyon ke Festival Palang Pintu
di Kemang ini pun mengeluhkan sulitnya menjual produk-produknya ke pasar lokal
karena harga produknya yang mahal karena menggunakan batik tulis asli. “Banyak
orang Indonesia yang nggak ngelirik. Sedangkan lebih banyak apresiasi dari
orang luar,” keluhnya, “Gue ngebatin gitu, kenapa sih gue mesti bolak balik
lagi ngejelasin lagi ini pake kain mori asli, ini kain batik tulis, mahal
jadinya.”
Eja pun pernah menolak ajakan berjualan di salah satu mall
besar karena ia belum mau memproduksi besar-besaran yang akhirnya malah
menurunkan kualitas produk. “Gue nggak mau langsung jual gitu aja sedangkan
kualitasnya kurang. Jangan. Mending gue main kualitas dulu,” jelas laki-laki
yang juga pernah mendapatkan juara II kompetisi pidato di Al-Izhar ini.
Batik Guyon. (Foto: Istimewa). |
Reporter: Mochamad Ridwan
Editor: Ratna Saraswati