Ricky Oktariza. (Foto : Mochamad Ridwan) |
JAKARTA, AKTIFLAB.com
-- Membanggakan orantua adalah cita-cita Ricky Oktariza. Meski begitu, Ricky
perlu waktu lama untuk membuktikan prestasinya di bidang olahraga
basket--bidang yang tak disetujui oleh orangtuanya.
Ricky yang lahir di Bengkulu berhasil meyakinkan orangtuanya
dengan mengikuti banyak pertandingan di luar Bengkulu dengan biaya penuh dari
para pihak penyelenggara. Beberapa daerah yang pernah didatanginya untuk
bertanding adalah Bandung, Bali, Makassar, Jakarta, dan banyak daerah lainnya.
Prestasi yang pernah diraihnya pun tidak sedikit untuk
membuktikan keahliannya. Di antara prestasi-prestasinya adalah Juara Popka (Pekan
Olahraga Pelajar Kota) 2004, Juara II Piala Gubernur Bengkulu 2005, Pemain Terbaik
Se-Sumbagsel (Sumatera Bagian Selatan) 2005, Runner Up O2SN (Olimpiade Olahraga
Siswa Nasional) di Bali 2006, Peringkat III O2SN di Makassar 2007, Peringkat IV
Popwil (Pekan Olahraga Pelajar Wilayah) 2006, Juara II O2SN se-Indonesia di
Jakarta.
Ricky yang saat ini berkuliah di Institut Bisnis Nusantara
jurusan Manajemen Perusahaan ini pun tinggal di Jakarta karena basket. Ricky
yang sejak SMP hingga SMA aktif mengikuti banyak pertandingan, diberikan
beasiswa oleh salah satu kampus di Jakarta karena prestasinya di bidang basket.
Ricky baru mengetahui kalau kampus tersebut masuk daftar hitam saat ia sudah
berada di Jakarta sehingga harus mencari tempat lain untuk berkuliah.
“Gue sukanya (basket) dari SD. Terus gue juga ngeliat dari
kakak-kakak gue. Kakak gue yang pertama itu main basket, yang kedua juga main
basket. Mungkin guenya suka ngeliat mereka makanya gue ikutan latihan sama
mereka. Ternyata bagi gue basket lebih asik daripada olahraga lain,” ungkapnya
saat ditanya tentang kesukaannya akan basket.
Ricky sebenarnya memiliki cita-cita menjadi pemain basket
professional yang bisa mewakili Indonesia. Tapi ia sadar bahwa profesi atlet
tidak berumur panjang, ditambah lagi orangtuanya pun mengkhawatirkan masa depan
Ricky jika hanya fokus di basket. Karena itu Ricky memiliki rencana cadangan.
“Gue pengen tetep kerja, nyari duit yang pasti. Kaya misalnya kerja PNS atau
apa lah. Tapi basket gue juga harus gerak. Jangan sampe berhenti. Karena itu
emang dari dulu, dari kecil, hobi gue,” tambahnya.
Yang paling penting, bagi Ricky, tetap tujuan utamanya dalam
menjalani hidup dengan profesi apapun, ia akan berusaha membanggakan
orangtuanya.
Reporter: Mochamad Ridwan
Editor: Ratna Saraswati