ILUSTRASI. (FOTO : ISTIMEWA) |
YOGYAKARTA, AKTIFLAB.com -- Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan kini sedang gencar melakukan sosialiasi
kurikulum 2013 yang dinilai memiliki muatan pembelajaran yang mampu
mendorong siswa lebih kreatif.
"Untuk kurikulum sebelumnya, sisi kreativitas siswa ini kurang disentuh. Karenanya, dalam kurikulum 2013 yang akan diterapkan mulai tahun ajaran 2013/2014 akan lebih mendorong siswa untuk kreatif," kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penjaminan Mutu Pendidik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Syamsul Gultom, usai memberikan sosialisasi di Kota Yogyakarta tadi malam.
Menurut dia, kreativitas tersebut adalah modal yang harus dimiliki setiap siswa agar mampu mengikuti perkembangan zaman serta mencari solusi atas masalah yang dihadapinya. Berdasarkan penelitian, lanjut dia, kreativitas tersebut sangat ditentukan oleh pendidikan dan hanya ada sedikit pengaruh dari gen yang dimiliki.
"Dua per tiga kreativitas ditentukan oleh pendidikan, dan hanya satu per tiga ditentukan oleh gen. Karenanya, pendidikan pun harus bisa ditujukan untuk mendorong siswa lebih kreatif," lanjutnya.
Syamsul menambahkan, dalam kurikulum 2013 tersebut proses pembelajaran akan dilakukan secara holistik disesuaikan dengan tahap perkembangan siswa sesuai jenjang sekolah.
Perubahan yang cukup besar terjadi di jenjang sekolah dasar karena tidak akan menerapkan sistem mata pelajaran namun akan menerapkan program pembelajaran secara tematik. "Dalam metode pembelajaran tematik tersebut sudah mencakup berbagai mata pelajaran. Siswa diajak untuk mengenal ilmu dasarnya dulu," katanya.
Pada tahun ajaran 2013/2014, metode pembelajaran tematik ini hanya akan dilakukan untuk siswa kelas 1 dan 4, sedang siswa kelas 2,3,5, dan 6 masih menggunakan kurikulum lama. Buku tematik pembelajaran untuk siswa SD sudah siap namun sedang dalam proses peninjauan oleh tim ahli.
"Siswa SD yang lulus pada 2015 adalah siswa yang sudah menikmati kurikulum 2013 dengan sistem ujian kompetensi dasar. Ini yang diperlukan untuk siswa SD adalah penguasaan pada kompetensi dasar, tidak hanya pada hasil keluaran tetapi juga proses," katanya.
Sementara itu, pemberlakuan kurikulum 2013 untuk jenjang SMP dan SMA/SMK akan dimulai untuk siswa kelas 1. "Metode pembelajaran untuk SMP dan SMA/SMK masih sama yaitu berdasarkan pada mata pelajaran," katanya.
Oleh karena itu, Syawal berharap guru dan sekolah tidak perlu khawatir untuk menerapkan kurikulum 2013 karena masih akan diberikan pendampingan baik dari kepala sekolah, pengawas dan guru inti.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Edy Heri Suasana mengatakan, sosialisasi kurikulum 2013 diikuti 504 peserta dai kepala SD, SMP, SMA dan SMK negeri dan swasta serta pengawas sekolah di Kota Yogyyakarta.
"Dengan sosialisasi ini, guru dan sekolah diharapkan memiliki persiapan untuk menerapkan kurikulum 2013 pada tahun ajaran baru nanti," katanya.
Selain kurikulum 2013, sekolah di Kota Yogyakarta juga akan mulai menerapkan kurikulum muatan lokal pada tahun ajaran mendatang.
Sumber : Waspada
Editor : Azka
"Untuk kurikulum sebelumnya, sisi kreativitas siswa ini kurang disentuh. Karenanya, dalam kurikulum 2013 yang akan diterapkan mulai tahun ajaran 2013/2014 akan lebih mendorong siswa untuk kreatif," kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penjaminan Mutu Pendidik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Syamsul Gultom, usai memberikan sosialisasi di Kota Yogyakarta tadi malam.
Menurut dia, kreativitas tersebut adalah modal yang harus dimiliki setiap siswa agar mampu mengikuti perkembangan zaman serta mencari solusi atas masalah yang dihadapinya. Berdasarkan penelitian, lanjut dia, kreativitas tersebut sangat ditentukan oleh pendidikan dan hanya ada sedikit pengaruh dari gen yang dimiliki.
"Dua per tiga kreativitas ditentukan oleh pendidikan, dan hanya satu per tiga ditentukan oleh gen. Karenanya, pendidikan pun harus bisa ditujukan untuk mendorong siswa lebih kreatif," lanjutnya.
Syamsul menambahkan, dalam kurikulum 2013 tersebut proses pembelajaran akan dilakukan secara holistik disesuaikan dengan tahap perkembangan siswa sesuai jenjang sekolah.
Perubahan yang cukup besar terjadi di jenjang sekolah dasar karena tidak akan menerapkan sistem mata pelajaran namun akan menerapkan program pembelajaran secara tematik. "Dalam metode pembelajaran tematik tersebut sudah mencakup berbagai mata pelajaran. Siswa diajak untuk mengenal ilmu dasarnya dulu," katanya.
Pada tahun ajaran 2013/2014, metode pembelajaran tematik ini hanya akan dilakukan untuk siswa kelas 1 dan 4, sedang siswa kelas 2,3,5, dan 6 masih menggunakan kurikulum lama. Buku tematik pembelajaran untuk siswa SD sudah siap namun sedang dalam proses peninjauan oleh tim ahli.
"Siswa SD yang lulus pada 2015 adalah siswa yang sudah menikmati kurikulum 2013 dengan sistem ujian kompetensi dasar. Ini yang diperlukan untuk siswa SD adalah penguasaan pada kompetensi dasar, tidak hanya pada hasil keluaran tetapi juga proses," katanya.
Sementara itu, pemberlakuan kurikulum 2013 untuk jenjang SMP dan SMA/SMK akan dimulai untuk siswa kelas 1. "Metode pembelajaran untuk SMP dan SMA/SMK masih sama yaitu berdasarkan pada mata pelajaran," katanya.
Oleh karena itu, Syawal berharap guru dan sekolah tidak perlu khawatir untuk menerapkan kurikulum 2013 karena masih akan diberikan pendampingan baik dari kepala sekolah, pengawas dan guru inti.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Edy Heri Suasana mengatakan, sosialisasi kurikulum 2013 diikuti 504 peserta dai kepala SD, SMP, SMA dan SMK negeri dan swasta serta pengawas sekolah di Kota Yogyyakarta.
"Dengan sosialisasi ini, guru dan sekolah diharapkan memiliki persiapan untuk menerapkan kurikulum 2013 pada tahun ajaran baru nanti," katanya.
Selain kurikulum 2013, sekolah di Kota Yogyakarta juga akan mulai menerapkan kurikulum muatan lokal pada tahun ajaran mendatang.
Sumber : Waspada
Editor : Azka