Mendikbud. (Foto : Istimewa) |
BANJARMASIN, AKTIFLAB.com -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh mencanangkan Gerakan Nasional Anti Drop Out di Kalimantan Selatan. Angka siswa berhenti di tengah jalan (drop out) saat ini mencapai 3,1%.
"Jumlah siswa yang drop out maupun tidak melanjutkan pendidikan sangat tinggi itu terutama siswa miskin," tutur Mohammad Nuh, di sela-sela Sosialisasi Kurikulum 2013, di Banjarmasin, Sabtu (9/2). Data nasional angka drop out siswa SD sebesar 0,67%, SMP sebesar 2,2% dan SMA mencapai 3,1%.
Di Kalsel, jumlah siswa drop out tingkat SMP sebanyak 3.900 siswa dan tingkat SMA sebanyak 3.100 siswa. "Nantinya kita akan membentuk posko di sekolah-sekolah untuk mengawal siswa agar tetap bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi," tambahnya.
Hal ini merupakan bentuk tanggung jawab sosial pemerintah daerah dan pihak sekolah. Selain tingginya angka drop out, dunia pendidikan di Indonesia juga menghadapi masalah tingginya jumlah siswa putus sekolah. Mayoritas siswa putus sekolah berasal dari keluarga miskin. "Logikanya siswa yang putus sekolah akan melahirkan kemiskinan baru," ucapnya.
Tercatat pada 2011, dari 100 persen siswa masuk SD, hanya 70 persen yang melanjutkan ke jenjang SMP dan hanya 21 persen masuk SMA. Lebih ironis lagi hanya 4,4% yang meneruskan ke Perguruan Tinggi.
Sumber : MetroTV News
Editor : Azka