Dimas Pratama Kusuma. (Foto : Istimewa). |
JAKARTA, AKTIFLAB.com -- Karena kesukaannya
terhadap bahasa Jerman dari kelas 2 SMP membuat Dimas Pratama Kusuma
yang akrab disapa dimas ini bisa memenangkan Olimpiade Bahasa Jerman
antar SMK tingkat Nasional yang melibatkan dosen Universitas Indonesia,
dosen Universitas Jakarta, dan dosen Goethe Institut sebagai jurinya.
Dimas yang lahir pada 22 oktober 1996, kebetulan memiliki ayah berkebangsaan Jerman, mulai serius belajar bahasa "Der Panzer" sewaktu dirinya masih duduk di bangku kelas X SMK. Lebih dari itu, dia juga menguasai bahasa Inggris.
Kepada Aktiflab.com, cowok yang hobi jalan-jalan dan mengambil jurusan Akomodasi Perhotelan SMKN 27, Pasar Baru Jakarta Pusat ini menceritakan pengalamannya saat mengikuti Olimpiade Bahasa Jerman tingkat nasional. Ketika itu Dimas gugup luar biasa setelah mengalami kesalahan teknis pada speaker sekolah sehingga apa yang didengar tidak begitu jelas, namun itu tidak menjadi hambatan karena masih ada tahap menulis yang harus dihadapi oleh Dimas.
Di 2013 ini, rencananya Dimas juga ingin kembali mengikuti Olimpiade Bahasa Jerman dan bertekad menjadi Juara 1 setelah tahun lalu hanya berhasil meraih juara 3 yang tetap diukirnya sebagai prestasi dan kebanggaan.
Penulis: Mochamad Ridwan
Editor: Eugene Sakti
Dimas yang lahir pada 22 oktober 1996, kebetulan memiliki ayah berkebangsaan Jerman, mulai serius belajar bahasa "Der Panzer" sewaktu dirinya masih duduk di bangku kelas X SMK. Lebih dari itu, dia juga menguasai bahasa Inggris.
Kepada Aktiflab.com, cowok yang hobi jalan-jalan dan mengambil jurusan Akomodasi Perhotelan SMKN 27, Pasar Baru Jakarta Pusat ini menceritakan pengalamannya saat mengikuti Olimpiade Bahasa Jerman tingkat nasional. Ketika itu Dimas gugup luar biasa setelah mengalami kesalahan teknis pada speaker sekolah sehingga apa yang didengar tidak begitu jelas, namun itu tidak menjadi hambatan karena masih ada tahap menulis yang harus dihadapi oleh Dimas.
Di 2013 ini, rencananya Dimas juga ingin kembali mengikuti Olimpiade Bahasa Jerman dan bertekad menjadi Juara 1 setelah tahun lalu hanya berhasil meraih juara 3 yang tetap diukirnya sebagai prestasi dan kebanggaan.
Penulis: Mochamad Ridwan
Editor: Eugene Sakti