Persatuan Gerak Badan Bangau Putih. (Foto Istimewa).
DENPASAR, AKTIFLAB.com -- Seni oleh tubuh yang terkenal untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan penampilan serta kekuatan fisik, juga sangat bermanfaat bagi kesehatan serta pembangunan mental. Bidang yang berkaitan erat dengan teknik keterampilan bela diri ini sangat berguna untuk mencapai spirit dan kesejatian hidup manusia.
 
"Hal ini menjadi semangat dasar Persatuan Gerak Badan (PGB) Bangau Putih yang berpusat di Bogor, Indonesia dengan cabang di berbagai negara seperti Amerika Serikat, Jerman, Prancis, Spanyol, Italia dan Australia," kata Ketua PGB Bangau Putih Prof Gunawan Rahardja ketika tampil sebagai pembicara dalam "Spirit Bangau Putih" di hadapan 100 peserta dari berbagai elemen masyarakat di Bentara Budaya Bali di Denpasar, Selasa (19/3).

Seni olah tubuh dalam ilmu silat tidak hanya sekedar bahasa tubuh tangkis dan pukul tetapi interaksi antara ilmu tersebut dengan kehidupan. Gunawan Rahardja pun menjelaskan bahwa ilmu silat berkaitan erat dengan kebudayaan.

Dalam acara tersebut, Bre Redana Ketua Pengurus Dewan Pelatih PGB Bangau Putih juga hadir sebagai pembicara dan sebagai penulis buku "Mind, Body, Spirit : Aku Bersilat Aku Ada". Ia menjelaskan dalam bukunya tentang kesaksian dan catatan perenungan yang lahir dari pergulatannya dalam menekuni seni olah tubuh selama bertahun-tahun.

"Disiplin yang tinggi dalam latihan silat identik dengan standar yang tinggi dalam pembentukan karakter, itu yang saya pelajari dari Bangau Putih," ujar Bre Redana sambil menguraikan konsep kombinasi tubuh dan pikiran yang pada saatnya akan melahirkan daya gerak sampai daya cipta (spirit).

Selain itu Gunawan Rahardja yang juga seorang  penerus PGB Bangau Putih yang didirikan oleh mendiang ayahnya, Subur Rahardja, 61 tahun silam, menilai pentingnya kesadaran selama seseorang menempa diri untuk meraih spirit dan menemukan kemurnian jiwa.

Hal itu berkaitan erat dengan upaya menemukan dan bukan "mencari" yang sering dikemukakan di PGB Bangau Putih.  Laku "mencari" dipandang cenderung mengedepankan ego atau ambisi sementara "menemukan" adalah sebentuk olah kesadaran bahwa setiap hal di dunia ini memiliki momentumnya.

Melalui kegiatan diskusi ini diharapkan dapat memberikan pemahaman dan sudut pandang baru kepada masyarakat tentang seni olah tubuh yang juga dapat menunjang kreativitas.Selain itu membangun daya luhur dan memiliki nilai spiritualitas yang dapat mengantarkan penekunnya meraih kasunyatan (kenyataan mutlak).

Sumber : ANT

Editor : Idham Azka